Assesment Sebagai Alat Evaluasi Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SDN 01 Ngawonggo

Ramadhani Eva Yunizar

Abstract


Abstract: Assessment or often referred to as assessment is a systematic process or activity that can collect information about the process and results of evaluating student learning according to applicable criteria and standards. The research method used is to use a quantitative descriptive method that is used to collect library materials, read and analyze the results, and identify the research methodology, and also uses the interview method. The focus of this assessment is diagnostic which means the student's diagnosis and students' understanding of the prerequisites. Attention diagnostic test results were evaluated both as cognitive tests and as non-cognitive tests. The goal of the Merdeka Belajar curriculum is to create a fun learning atmosphere aimed at teachers and students in ongoing teaching and learning activities. This research method is qualitative with the type of case study that occurred at SDN 01 Ngawonggo. The results of this study found that SDN 01 Ngawonggo implemented an assessment as an evaluation tool which was implemented as part of the implementation of the independent curriculum. SDN 01 Ngawonggo implements the Merdeka curriculum starting in 2022 in stages according to government policy.


Keywords: Asessment, Evaluation, Curriculum, Independent Learning


Abstrak: Assesment atau sering disebut sebagai penilaian adalah proses atau kegiatan yang sistematis yang
dapat mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil evaluasi belajar siswa sesuai dengan kriteria dan standar yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk mengumpulkan bahan Pustaka, membaca dan menganalisis hasil, serta mengidentifikasi metodologi penelitian, dan juga menggunakan metode wawancara. Fokus penilaian ini adalah diagnostik yang berarti diagnosis siswa dan pemahaman siswa prasyarat. Perhatian hasil tes diagnostik dievaluasi baik sebagai tes kognitif maupun sebagai tes non-kognitif. Tujuan dari kurikulum Merdeka Belajar adalah untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang ditujukan untuk guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Metode penelitian ini ialah kualitatif dengan jenis studi kasus yang terjadi di SDN 01 Ngawonggo. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa SDN 01 Ngawonggo menerapkan asesmen sebagai alat evaluasi yang diterapkan sebagai bagian dari penerapan kurikulum merdeka. SDN 01 Ngawonggo menerapkan kurikulum Merdeka mulai dari tahun 2022 secara bertahap sesuai dengan kebijakan pemerintah.


Kata kunci: Penilaian, Asesmen, Evaluasi, Kurikulum, Merdeka


Full Text:

PDF

References


Elisa, E., Rambe, A., Mardiyah, A., Siregar, T. A., Roipalah, R., & Zunastri, F. 2021. Pengembangan Instrumen

Penilaian Berbasis Quizizz Untuk Mengukur Kompetensi Pengetahuan Fisika Siswa. Journal of Natural

Sciences, 2(2), 72–78. https://doi.org/10.34007/jonas.v2i2.125.

Febriana, R. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Indarta, Y., Jalinus, N., Waskito, W., Samala, A. D., Riyanda, A. R., & Adi, N. H. 2022. Relevansi Kurikulum Merdeka

Belajar dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0. Edukatif : Jurnal

Ilmu Pendidikan, 4(2), 3011–3024. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2589.

Komalawati, R. 2020. MANAJEMEN PELAKSANAAN TES DIAGNOSTIK AWAL DI SEKOLAH DASAR PASCA

BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MENGIDENTIFIKASI LEARNING LOSS. Jurnal Edupena, Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1, Nomor 2, Desember 2020, 135–148. https://ejournal.edupena.id/index.php/jurnaledupena/article/view/33/19




DOI: https://doi.org/10.17977/um083.7894

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This proceeding series is indexed by:

ipiii.pnggoogle.png

ISSN: 2987-2448