Pemanfaatan Media Digital Pemerintah untuk Memperkuat Proses Branding Kota di Masa Pandemi Covid 19
Abstract
Menanamkan sebuah Branding terhadap sebuah produk bukan hanya ditentukan oleh pemilik brand, tetapi juga harus memperhatian hal yang secara umum dilakukan oleh target yag dituju. Hal yang sama juga terjadi pada saat akan menanamkan brand sebuah kota. Proses branding sebuah kota adalah proses memperkenalkan sisi positif sebuah kota yang kepada target yang dituju dengan melalui berbagai media yang dijumpai pada keseharian target. Pada saat kondisi sebelum pandemi covid-19., Proses Branding kota Semarang dilakukan melalui beragam hal yang dijumpai pada keseharian target yang dituju, terutama pada keseharian outdoor pada pariwisata Seemarang. Furnitur kota yang berada di jalan, beragam produk fisik yang akan dijumpai saat orang beraktifitas di luar rumah, mulai dari tempat wisata, mall.. hingga pada tempat pertunjukan untuk mendukung proses branding kota Semarang sebagai sebuah kota kreatif di bidang fashion. (sebuah brand yang dicanangkan pemerintah kota Semarang pada tahun 2019. Hal yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, apakah proses branding kota Semarang ini kemudian terhenti saat terjadi pandemi Covid-19 ? Apakah Pemerintah kota Semarang, khususnya dinas pariwisata sudah menggunakan media sosial untuk memperkuat proses branding kota Semarang sebagai kota kreatif di bidang fashion?
Full Text:
UntitledReferences
Edelman, D. C. (2010). Branding in the digital age. Harvard Business Review. https://hbr.org/2010/12/branding-in-the-digital-age-youre-spending-your-money-in-all-the-wrong-places
Hendariningrum, R., & Susilo, M. E. (2008). Fashion dan gaya hidup: Identitas dan komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 25-32. https://doi.org/10.31315/jik.v6i1.38
Kaplan, A. M. & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media. Business Horizons.Kottler, P. (2002). Manajemen pemasaran (10th ed.). Erlangga.
Mardhiyani, N. L. (2020). Tourism 4.0: Strategi komunikasi pemasaran pariwisata kota Semarang. Jurnal Kajian Media, 4(1), 40-52. https://doi.org/10.25139/jkm.v4i1.2384
Moser, M. (2006). United we brand: Menciptakan merk kohesif yang dilihat, didengar, dan diingat. Erlangga.
Schultz, D. E., & Bames, B. E. (1999). Strategic brand communication campaigns.NTC Business Books.
Yananda, M. R., & Salamah, U. (2014). Branding tempat: Membangun kota, kabupaten, dan provinsi berbasis identitas. Makna Informasi.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED LINK