PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN WAHANA FLYING FOX SEBAGAI OBJEK WISATA DILEM WILIS KABUPATEN TRENGGALEK

Markus Diantoro, Poppy Puspitasari, Hari Wisodo, Oktaviani Puji Dwi Lestari, Fina Nur Azizah

Abstract


Potensi pariwisata alam desa di wilayah Indonesia dapat dikembangkan. Desa yang memiliki Kawasan khusus dan unik, seperti lingkungan alam yang masih asri, pertanian, dan peternakan dapat disebut desa wisata. Objek wisata yang dikembangkan dapat meningkatan pendapatan warga desa serta lebih dikenal di dalam maupun di luar negeri. Tujuan pengabdian ini adalah mengembangkan wahana flying fox dan memberikan pelatihan kepada pengelola objek wisata Dilem Wilis. Gagasan mengenai pengembangan pada Desa Dompyong dikarenakan Dilem Wilis memiliki udara yang sejuk dan peternakan susu sapi segar. Pemandangan yang ada pada wisata Dilem Wilis merupakan lokasi alam dimana, terdapat bukit-bukit hijau, terasering, hingga aliran sungai pun ada. Metode yang dilakukan yaitu survei lokasi, diskusi dengan pengelola tempat wisata, pembuatan desain flying fox, memberikan pelatihan kepada penanggung jawab, proses evaluasi dan penyusunan laporan serta dokumentasi. Flying fox didesain menggunakan bahan kayu dengan panjang lintasan  100 meter. Media luncur yang digunakan adalah seling baja dengan diameter 12 mm. . Pada struktur tower digunakan tiang besi hollow berdimensi 100×100 mm. Pada tangga menggunakan papan kayu berdimensi 20×60 dengan tebal 2 cm yang memiliki lebar pijakan tangga yaitu 200 cm dan panjang 1 m. Untuk spot landing pengunjung dilakukan pembuatan dinding penahan tanah berbahan dasar beton pedestal.


Full Text:

PDF

References


Fahmawati, E. I., Widajati, W., Radiyanto, I., Imanadi, L., Besar, B., & Pertanian, K. (2021). Biodiversitas Nematoda Parasit Pada Tanaman Kopi. Agroekoteknologi, 20–24.

Hudayana, B., Kutanegara, P. M., Setiadi, S., Indiyanto, A., Fauzanafi, Z., Nugraheni, M. D. F., Sushartami, W., & Yusuf, M. (2019). Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk Pengembangan Desa Wisata di Pedukuhan Pucung, Desa Wukirsari, Bantul. Bakti Budaya, 2(2), 3. https://doi.org/10.22146/bb.50890

Nurhadi, I. (2018). Strategi Pengembangan Agrowisata Di Perkebunan Dillem Wilis Kabupaten Trenggalek. Jurnal Agribisnis, 18(02), 12829–78898.

Ramadhan, A. A. (2020). Pengaruh Pengembangan Agrowisata Dillem Wilis (Attraction, Acces, Amenity, dan Ancillary) terhadap Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus pada Masyarakat …. 9(2), 103–111. http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/688

Siti Alfiah, Jeni Andriani, Rosa Lesmana, Nardi Sunardi, A. F. (2019). Manajemen Pengelolaan Desa Wisata Pada Desa Cimanggu, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat ( Studi Kasus Pada Curug Paok dan Bukit Pasir Jaka). Abdi Masyarakat Humanis, 1(1), 21–28.

Waspodo, R. S. B., Dewi, V. A. K., & Pratama, G. B. S. (2020). Mitigation Model Development and Drought Effect Anticipation at Trenggalek Regency. Jurnal Sains Dan Teknologi Mitigasi Bencana, 14(2), 105–111. https://doi.org/10.29122/jstmb.v14i2.3724

Yuliana, C., Wardhana, H., Pranatha, M. A., & Ansyorie, M. H. (2021). Iptek Bagi Masyarakat Melalui Perancangan Desain Flying Fox untuk Pengembangan Wisata di Desa Rangas Tengah. Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul), 1(2), 9. https://doi.org/10.20527/ilung.v1i2.3852

Zahida, I. M., Putri, S. R., & Wicaksono, A. S. (2021). Perlindungan Hukum Potensi Indikasi Geografis Guna Meningkatkan Ekonomi Masyarakat (Studi pada Kabupaten Trenggalek). Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 10(2), 309. https://doi.org/10.24843/jmhu.2021.v10.i02.p09


Refbacks

  • There are currently no refbacks.