Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Web untuk Meningkatkan Literasi Energi Siswa SMP

Tresna Galih Sukma Suryana, Muslim Muslim, Amsor Abdul Karim

Abstract


Literasi energi sebagai kemampuan dasar yang mencakup pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kompleksitas yang terkait dengan penggunaan energi. Berdasarkan studi pendahuluan, literasi energi siswa SMP masih rendah. Literasi energi seseorang dapat dilatihkan dalam sebuah proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan literasi energi siswa SMP dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media web. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre-Experimental dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII pada salah satu SMP negeri di kota Bandung yang berjumlah 28 siswa (14 orang laki-laki dan 14 orang perempuan). Instrumen penelitian meliputi tes literasi energi untuk aspek kognitif dan angket literasi energi untuk aspek sikap dan aspek perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan literasi energi untuk aspek kognitif berkategori sedang dengan peningkatan <ɡ> sebesar 0,52. Adapun peningkatan literasi energi pada aspek sikap memenuhi kriteria cukup menjadi sangat kuat dan peningkatan literasi energi untuk aspek perilaku memenuhi kriteria cukup menjadi sangat kuat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media web dapat meningkatkan literasi energi siswa SMP.

Kata Kunci: model pembelajaran berbasis masalah; media web; media pembelajaran; literasi energi.

Full Text:

PDF

References


The National Energy Education Development Project. (2016). Energy Efficiency. USA: NEED.

Wijaya, D. A., dkk. (2014). Integrating Energy Literacy Education in Indonesia's School Curriculum for Sustainable Development. Singapore: 4th Annual International Conference on Education & e-Learning.

Sihotang, A. dan Simatupang, S. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Animasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas X SMA N 1 Sumbul. Jurnal Inpafi, 4, 4, 1-9.

Chen, K.L., dkk. (2015). Assessing Multidimensional Energi Literacy of Secondary Students Using Contextualized Assessment. International Journal of Environmental & Science Education

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Jacobsen, D.A. dkk. (2009). Methods for Teaching: Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA. (Edisi Kedelapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Murtiningrum, T., dkk. (2013). Pembelajaran Kimia dengan Problem Solving Menggunakan Media E-Learning dan Komik Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan Kreativitas Siswa. Jurnal Inkuiri, 2, 3, 288-301.

Smaldino, S.E., dkk. (2011). Instructional Technology & Media for Learning. Jakarta: Kencana

Abbas, N. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penilaian Portofolio di SMPN 10 Kota Gorontalo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 16, 2, 125-130.

Rohmah, N., dkk. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Efforts to Improve The Ability to Solve Mathematical Problems Through Problem-Based Learning). Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 1, 1, 43-50.

Hakim, L. (2015). Impelementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, 13, 1, 37-56.

Kurniawan, D.T. (2014). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Website Interaktif pada Konsep Fluida Statis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI. Jurnal Pengajaran MIPA, 19, 2, 206-213.

Roblyer, M.D. (2006). Integrating Educational Technology into Teaching. New Jersey: Pearson Education Inc.

Sulaiman, F. dkk. (2004). Problem-Based Learning: A Study of the Web Based Synchronous Collaboration. Malaysian Online Journal of Instructional Technology (MOJIT), 1, 2, 58-66.

Rusman. (2014). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah. Edutech, 1, 2, 211-230.

Lee, L.S., dkk. (2015). Energy literacy: Evaluating knowledge, affect, and behavior of students in Taiwan. Energy Policy, 76, 98-106.

Dwyer, C. (2011). The Relationship between Energy Literacy and Environmental Sustainability. Low Carbon Economy, 2, 123-137.

DeWaters, J.E. dkk. (2008). Energy Literacy among Middle and High School Youth. 38th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, Section T1A, 1-6.

Rico, E., dkk. (2012). Content Validity Evidence in Test Development: An Applied Perspective. International Journal of Clinical and Health Psychology, 12 (3), hlm. 449-460.

Karpudewan, M., dkk. (2016). Project-Based Learning: An Approach to Promote Energy Literacy Among Secondary School Students. Asia-Pacific Edu Res, 25, 2, 229-237.

Bielschowsky, A., Dkk. (2015). Energy Literacy and Agency of New Zealand Children. Environmental Education Research, 1-25.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Publikasi Oleh:

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Gedung B22, Lowokwaru, Malang, 65145

Website: www.fisika.fmipa.um.ac.id
Email: fisika.fmipa@um.ac.id