Pengukuran Kadar Tanin Total pada Ekstrak Daun Afrika dengan Perbedaan Volume Maserasi

Yudhi Utomo, Lintang Miftahul Rizki

Abstract


Daun afrika (Vernonia amygdalina) merupakan salah satu tanaman herbal di Indonesia yang mengandung senyawa metabolit sekunder tanin. Senyawa tanin pada daun afrika bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan tersebut berperan untuk menghambat oksidasi radikal bebas berlebih yang dapat menimbulkan penyakit. Senyawa tanin pada daun afrika dapat diekstraksi dengan metode seperti maserasi. Ekstraksi maserasi memiliki salah satu faktor yang mempengaruhi hasil rendemen yaitu jumlah pelarut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil pengukuran tertinggi pada rendemen dan kadar tanin yang dihasilkan pada daun afrika dengan variasi volume maserasi. Penelitian ini memiliki 4 tahapan yaitu: 1) Preparasi serbuk daun afrika, 2) Pengambilan senyawa tanin menggunakan metode maserasi dengan variasi volume etanol 70% sebanyak 25, 50, 75, 100, 125, dan 150 mL, 3) Uji kualitatif senyawa tanin, dan 4) Pengukuran kadar tanin total dengan metode Folin Ciocalteu. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu pengujian terhadap rendemen filtrat ekstraksi daun afrika. Hasil penelitian memperoleh rendemen dan kadar tanin total daun afrika tertinggi sebesar 14,6% dan 59,8 mg GAE/g pada varasi volume 100 mL.

Kata kunci: Daun Afrika; Maserasi; Tanin; Volume Pelarut

Abstract

African leaf (Vernonia amygdalina) is one of the herbal plants in Indonesia that contains secondary metabolites of tannins. Tannin compounds in African leaves work as antioxidants. These antioxidants play a role in inhibiting the oxidation of excess free radicals that can cause disease. African leaves can have their tannin components removed using techniques like maceration. One aspect of maceration extraction that influences the yield is the amount of solvent used.. The purpose of this study was to determine the highest measurement results on the yield and levels of tannins produced in African leaves with variations in maceration volume. This study has 4 stages, namely: 1) Preparation of African leaf powder, 2) Extraction of tannin compounds using the maceration method with volume variations of 70% ethanol as much as 25, 50, 75, 100, 125, and 150 mL, 3) Qualitative test of tannin compounds, and 4) Measurement of total tannin content using the Folin Ciocalteu method. Limitation of the problem in this study is testing the yield of African leaf extract filtrate. At a volume variation of 100 mL, the results showed that African leaves had the highest yield and total tannin concentration, respectively 14.6% and 59.8 mg GAE/g.

Keywords : African Leaf; Maceration; Tannins; Solvent Volume

Full Text:

PDF

References


Aryani. (2018). Keuntungan Besar Mengenal Daun Afrika Vernonia amygdalina. Keuntungan Besar Mengenal Daun Afrika Vernonia Amygdalina - ODESA INDONESIA.

D. Andriani and L. Murtisiwi. (2020). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Bunga Telang (Clitoria ternatea L) dari Daerah Sleman dengan Metode DPPH Antioxidant Activity Test of 70% Ethanol Extract of Telang Flower (Clitoria ternatea L) from Sleman Area with DPPH Method. Http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

E. Kasmudjiastuti. (2014). Karakterisasi Kulit Kayu Tingi (Ceriops Tagal) Sebagai Bahan Penyamak Nabati.

E. Mulyani, Herlina, and K. Suci. (2022). Penetapan Kadar Tanin Ekstrak Daun Pagoda (Clerodendrum Paniculantum) Dengan Metode Spektrofotometri Visible Dan Titrasi Permanganometri. Jurnal Ilmu Kefarmasian, 3(1), 7–11.

E. Ryanata. (2015). Penentuan Jenis Tanin Dan Penetapan Kadar Tanin Dari Kulit Buah Pisang Masak (Musa paradisiaca L.) Secara Spektrofotometri Dan Permanganometri.

H. Agusta, F. Ardiyani, S. Nurazizah, and T. Arijanto. (2021). Optimasi Konsentrasi Etanol Dan Waktu Maserasi Terhadap Ekstrak Flavonoid Dalam Bonggol Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla). Seminar Nasional TREnD, 1, 11-18.

H. N. Hanifa, N. Kurniasih, T. D. Rosahdi, & Y. Rohmatulloh. (2022). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mangga Arumanis (Mangifera indicaL.) Terhadap Esherichia coli. Gunung Djati Conference Series, 7, 70–76.

I. Buana Januarti, A. Santoso, & A. S. Razak. (2017). Ekstraksi Senyawa Flavonoid Daun Jati (Tectona grandis L.) Dengan Metode Ultrasonik (Kajian Rasio Bahan: Pelarut Dan Lama Ekstraksi). Media Farmasi Indonesia, 12(2).

J. Nababan and F. Permata Sari. (2018). Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak Biji Kemiri (Aleurites Moluccana) Dengan Metode Maserasi Menggunakan Pelarut Heksana. Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal (P. 368-376).

Kemkes. (2019). Kemenkes Dorong Pengembangan Industri Obat Tradisional. Http://www.kemkes.go.id/article/view/19082100002/kemenkes-dorong-pengembangan-industri-obat-tradisional

L. P. Malangngi, M. S. Sangi, and J. J. E. Paendong. (2012). Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo

M. J. Kassim, M. H. Hussin, A. Achmad, N. H. Dahon, T. K. Suan, and H. S. Hamdan. (2011). Determination of total phenol, condensed tannin and flavonoid contents and antioxidant activity of Uncaria gambir extracts. Majalah Farmasi Indonesia, 22(1), 50–59.

M. Miftahurrahmah, H. Ulia, & N. H, H. (2021). Pengaruh Ukuran Partikel, Perbandingan Jumlah Pelarut dan Waktu Maserasi terhadap Perolehan Rendemen Aquilaria Malaccensis Lam. REACTOR: Journal of Research on Chemistry and Engineering, 2(2), 54. Https://doi.org/10.52759/reactor.v2i2.40

N. P. Dewi. (2020). Uji Kualitatif dan Kuantitatif Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Daun Awar-awar (Ficus septica Burm.f) dengan Metode Spektrofotometer UV-Vis. Acta Holist. Pharm, 2(1), 16–24.

P. Heitmann, M. Hecht, J. Schwanewedel, and S. Schipolowski. (2014). Students’ Argumentative Writing Skills in Science and First-Language Education: Commonalities and differences. Int. J. Sci. Educ., 36(18), 3148–3170. Https://Doi.Org/10.1080/09500693.2014.962644.

P. Syaron Manongko, S. Sangi, I. Momuat, P. Kimia, F. Mipa, and S. Ratulangi. (2020). Uji Senyawa Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.).

Romadanu, S. H. Rachmawati, and S. D. Lestari. (2014). Pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga Lotus (Nelumbo nucifera). Fishtech, 3(1), 1–7.

S. Noer, R. D. Pratiwi, and E. Gresinta. (2018). Penetapan Kadar Senyawa Fitokimia (Tanin, Saponin dan Flavonoid) sebagai Kuersetin Pada Ekstrak Daun Inggu (Ruta angustifolia L.). Jurnal Eksakta, 18(1), 19–29, Jan. Https://doi.org/10.20885/eksakta.vol18.iss1.art3.

S. Wonorahardjo. (2013). Metode-Metode Pemisahan Kimia.

T. Wahyono, D. A. Astuti, I. Komang Gede Wiryawan, I. Sugoro, and A. Jayanegara. (2019). Fourier Transform Mid-Infrared (FTIR) Spectroscopy to Identify Tannin Compounds in the Panicle of Sorghum Mutant Lines. in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Jul., 546(4). Https://doi.org/10.1088/1757-899X/546/4/042045

V. Makatamba & G. Rundengan. (2020). Analisis Senyawa Tannin Dan Aktifitas Antibakteri Fraksi Buah Sirih (Piper betle L) Terhadap Streptococcus mutans. JURNAL MIPA, 9(2), 75-80.

W. F. Dewatisari. (2020). Perbandingan Pelarut Kloroform dan Etanol terhadap Rendemen Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain.) Menggunakan Metode Maserasi. Http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.